Thursday, September 12, 2013

Meluruskan Kebiasaan

Meluruskan Kebiasaan

            ‘Lurus’ banyak arti dalam satu kata ini, apa menurut anda segala nilai yang dianggap orang sekitar anda baik juga baik bagi anda dan merupakan kebenaran?. Sejak dari kecil kita sudah dibiasakan tentang hal-hal baik yang menurut masyarakat harus kita lakukan untuk menjadi bagian masyarakat tersebut. Tentu tidak ada standar yang jelas tentang makna kebaikan dan kebenaran, semua kembali ke cara pandang pribadi masing-masing. Semua serba relatif.
            Seseorang dianggap dewasa ketika dia memiliki prinsip kuat tentang jalan mana yang ia pilih dalam kehidupan. Anda bebas memilih apa yang menurut anda sesuai dengan diri anda namun masih dengan batasan norma yang ada. Pernahkah anda berpikir tidak semua input dari masyarakat itu salah dan tidak semua itu benar juga?. Banyak orang yang membenarkan hal yang menurut mayoritas salah sebagai passion dan jati diri sebagai manusia dewasa.
            Sebagi contoh ketika masih kecil anda dilarang merokok, meminum minuman keras dan melihat (maaf) film dewasa, namun lihat apa yang terjadi ketika anda memasuki fase ‘dewasa’ , hal yang saya sebutkan tadi seperti dihalalkan begitu saja, semua orang tahu itu akan merusak diri mereka secara fisik dan rohani, namun pabrik rokok masih makmur dan pabrik minuman beralkohol masih menimbun pundi-pundi harta. Ketika semua itu sudah menjadi gaya hidup, jati diri masihkah anda merasa bisa disebut ‘dewasa’? bahkan memberi teladan pun masih setengah-setengah.


            Terjadi apa yang disebut Double Standard dalam kehidupan di satu sisi sebagai remaja anda dilarang melakukan hal tersebut, di’bentuk’ sesuai harapan masyarakat, namun di sisi lain anda diberi contoh dan kebebasan ketika memenuhi syarat usia. Tidak akan ada yang melarang, anda akan menjadi pemantau diri anda sendiri, bertanggungjawab penuh atas keadaan anda sepenuhnya. Anda diberi kebebasan oleh masyarakat setelah melalui waktu cukup lama menjalani aturan norma yang ada, sebagai orang dewasa apakah yang anda kira-kira harus lakukan untuk masyarakat setelah diberi kebebasan tersebut?. Tetap egois mengikuti gaya hidup ‘modern’ (konsumtif, minuman keras, rokok) atau menjadi teladan bagi tunas bangsa?. Jawabannya ada pada hati nurani anda sebagai orang dewasa.

6 komentar:

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Seseorang dianggap dewasa ketika dia
memiliki prinsip kuat tentang jalan mana
yang ia pilih dalam kehidupan. Anda bebas
memilih apa yang menurut anda sesuai dengandiri anda namun masih dengan batasan norma yang ada.

Setuju banget sama pernyataan ini.
Apalagi kita sebagai mahasiswa :)

Visit + comment balik ya di farhad-si-its.blogspot.com

Dwika's said...

yap, ketika orang sudah mempunyai target yang akan dicapai dan dapat melakukan sesuai tujuan yang dia capai itulah yang disebut DEWASA :D
nice post :D

selina dwi said...

Dewasa bukan berarti kita bebas melakukan apapun yang kita mau. Menjadi dewasa justru menuntut kita agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kita jadi memandang sesuatu lebih jauh, bukan hanya pemikiran singkat. Semangat maul ^^9

Astrid Sherlyanita said...

Membuka pikiran mas postingannya. Sukses terus! ;)

Unknown said...

Yap, karena dewasa memiliki pengertian yang kompleks dan beragam. Tergantung pribadi masing-masing akan pengertian dan penentuan jalan ke depannya

Post a Comment

 
;