Meluruskan Kebiasaan
‘Lurus’
banyak arti dalam satu kata ini, apa menurut anda segala nilai yang dianggap
orang sekitar anda baik juga baik bagi anda dan merupakan kebenaran?. Sejak
dari kecil kita sudah dibiasakan tentang hal-hal baik yang menurut masyarakat
harus kita lakukan untuk menjadi bagian masyarakat tersebut. Tentu tidak ada
standar yang jelas tentang makna kebaikan dan kebenaran, semua kembali ke cara
pandang pribadi masing-masing. Semua serba relatif.
Seseorang
dianggap dewasa ketika dia memiliki prinsip kuat tentang jalan mana yang ia
pilih dalam kehidupan. Anda bebas memilih apa yang menurut anda sesuai dengan
diri anda namun masih dengan batasan norma yang ada. Pernahkah anda berpikir
tidak semua input dari masyarakat itu
salah dan tidak semua itu benar juga?. Banyak orang yang membenarkan hal yang
menurut mayoritas salah sebagai passion
dan jati diri sebagai manusia dewasa.
Sebagi
contoh ketika masih kecil anda dilarang merokok, meminum minuman keras dan
melihat (maaf) film dewasa, namun lihat apa yang terjadi ketika anda memasuki
fase ‘dewasa’ , hal yang saya sebutkan tadi seperti dihalalkan begitu saja,
semua orang tahu itu akan merusak diri mereka secara fisik dan rohani, namun
pabrik rokok masih makmur dan pabrik minuman beralkohol masih menimbun
pundi-pundi harta. Ketika semua itu sudah menjadi gaya hidup, jati diri
masihkah anda merasa bisa disebut ‘dewasa’? bahkan memberi teladan pun masih
setengah-setengah.
Terjadi
apa yang disebut Double Standard dalam
kehidupan di satu sisi sebagai remaja anda dilarang melakukan hal tersebut,
di’bentuk’ sesuai harapan masyarakat, namun di sisi lain anda diberi contoh dan
kebebasan ketika memenuhi syarat usia. Tidak akan ada yang melarang, anda akan
menjadi pemantau diri anda sendiri, bertanggungjawab penuh atas keadaan anda
sepenuhnya. Anda diberi kebebasan oleh masyarakat setelah melalui waktu cukup
lama menjalani aturan norma yang ada, sebagai orang dewasa apakah yang anda
kira-kira harus lakukan untuk masyarakat setelah diberi kebebasan tersebut?.
Tetap egois mengikuti gaya hidup ‘modern’ (konsumtif, minuman keras, rokok)
atau menjadi teladan bagi tunas bangsa?. Jawabannya ada pada hati nurani anda
sebagai orang dewasa.
6 komentar:
Seseorang dianggap dewasa ketika dia
memiliki prinsip kuat tentang jalan mana
yang ia pilih dalam kehidupan. Anda bebas
memilih apa yang menurut anda sesuai dengandiri anda namun masih dengan batasan norma yang ada.
Setuju banget sama pernyataan ini.
Apalagi kita sebagai mahasiswa :)
Visit + comment balik ya di farhad-si-its.blogspot.com
yap, ketika orang sudah mempunyai target yang akan dicapai dan dapat melakukan sesuai tujuan yang dia capai itulah yang disebut DEWASA :D
nice post :D
Dewasa bukan berarti kita bebas melakukan apapun yang kita mau. Menjadi dewasa justru menuntut kita agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kita jadi memandang sesuatu lebih jauh, bukan hanya pemikiran singkat. Semangat maul ^^9
Membuka pikiran mas postingannya. Sukses terus! ;)
Yap, karena dewasa memiliki pengertian yang kompleks dan beragam. Tergantung pribadi masing-masing akan pengertian dan penentuan jalan ke depannya
Post a Comment